PlanetPlanet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dan tidak memancarkan cahaya. Jarak terdekat sebuah planet dengan Matahari disebut perihelium, sedangkan jarak terjauh planet dengan matahari disebut aphelium. Planet-planet dapat dikelompokkan berdasarkan letak peredarannya serta berdasarkan ukuran dan massanya.Jakarta - Planet-planet dalam tata surya beredar mengitari matahari melalui jalur-jalur tertentu yang disebut dengan garis edar atau orbit yang berbentuk elips bukan berbentuk apakah detikers tahu mengapa orbit planet berbentuk elips bukan lingkaran? Berikut simak penjelasan di bawah ini. Bentuk Orbit Planet Menurut PenelitianPada zaman dahulu manusia menganut paham geosentris. Teori ini diperkenalkan oleh astronom Yunani, Claudius Ptolemeus pada 100-170 ini bertahan selama tahun. Menurutnya, bumi merupakan pusat tata surya. Matahari dan planet-planet mengitari bumi dalam lintasan melingkar, seperti dikutip dari situs Sumber Belajar pada tahun 1543, seorang astronom Nicolaus Copernicus mencetuskan model Heliosentris. Menurutnya, Bumi dan planet lainnya mengelilingi Matahari dalam lintasan lingkaran. Teori ini lebih baik daripada sebelumnya. Meski, anggapan lintasan gerak suatu planet masih dalam bentuk planet berbentuk elips karena interaksi gravitasi antara planet dan matahari beserta dengan benda langit lainnya. Johannes Kepler pada tahun 1600-an adalah orang pertama yang membahas bentuk orbit KeplerMunculnya seorang ahli astronomi setelah era Copernicus, Tycho Brahe, berhasil membuat model pergerakan planet-planet dengan lebih detail. Dibantu dengan asistennya Johannes Kepler. Walaupun tidak seteliti Brahe, tetapi Kepler lebih ahli dalam bidang dari Fisika 2 SMA Kelas XI oleh M. Ali Yaz Setelah kematian Brahe, Kepler melengkapi model pergerakan planet-planet hingga berhasil merumuskan serangkaian hukum untuk menjelaskan karakteristik orbit berhasil menemukan keteraturan gerak-gerak planet-planet yang diformulasikan dalam Hukum I Kepler, Hukum II Kepler, dan Hukum III Kepler. Berikut penjelasan terkait Hukum Kepler, dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Fisika oleh Dudi I Kepler menyatakan semua planet bergerak dalam garis edar atau orbit berbentuk elips dengan matahari sebagai titik fokusnya. Elips memiliki 2 titik fokus. Titik fokus ini berfungsi sebagai acuan untuk menggambar dari elips memiliki sumbu semimayor jari-jari yang lebih panjang dan sumbu semimayor sumbu-sumbu yang lebih pendek. Implikasi dari bentuk elips ini adalah jarak antara planet dan Matahari di sepanjang orbit tidak yang letaknya dekat dengan matahari disebut peribelium, sedangkan titik terjauh matahari disebut garis itu, jika dilihat berdasarkan orbit Bumi, planet-planet dibedakan menjadi 2 kelompok sebagai Planet dalam, yaitu planet yang letaknya berada di dalam garis edar bumi mengitari matahari. Planet dalam terdiri atas Merkurius dan Venus2. Planet luar, yaitu planet yang letaknya berada di luar garis edar bumi mengitari matahari. Planet luar terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Hukum II Kepler menyatakan bahwa setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama, dikutip dari Fisika Dasar Jilid 2 oleh Aslam Chitami Priawan karena itu, kecepatan orbit planet akan lebih besar ketika jarak antara planet dan Matahari dekat. Sedangkan ketika jarak antara planet dengan matahari jauh, maka kecepatan orbit planet akan hukum III Kepler menjelaskan tentang periode revolusi setiap planet yang mengelilingi Matahari. Planet yang beredar mengelilingi matahari, terdapat gaya sentripetal yang arahnya menuju ke Matahari sebagai pusat dari gerak melingkar.Gaya sentripetal tidak lain adalah gaya gravitasi. Gaya gravitasi berfungsi untuk mengikat setiap planet-planet agar tetap berada pada orbitnya. Simak Video "Hakim Cecar Auditor BPKP soal Tanda Tangan Kontrak Sewa Satelit Artemis" [GambasVideo 20detik] pal/pal Kalaukebetulan kamu ingin belajar lebih tentang Gaya & Percepatan Gravitasi, kamu bisa menyimak pembahasannya berikut. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah kemampuan belajarmu. Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Gaya & Percepatan Gravitasi. Jakarta - Peristiwa berputarnya Bumi mengelilingi Matahari disebut dengan revolusi Bumi. Secara lengkap definisi revolusi Bumi adalah gerakan Bumi mengelilingi Matahari sesuai garis yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari disebut kala revolusi Bumi. Lamanya waktu yang Bumi untuk mengelilingi Matahari dalam satu putaran adalah 365 ¼ hari atau sekitar 1 apakah detikers tahu adanya peristiwa berputarnya Bumi mengelilingi Matahari akan berdampak apa saja? simak penjelasannya di bawah ini ya!Dampak dari Adanya Revolusi BumiDikutip dari modul IPA Kemendikbud bertajuk "Bumi Kita dalam Tata Surya" oleh Haris Danial, Ismiyati Ano, berikut merupakan dampak terjadinya peristiwa revolusi bumiPerbedaan Lamanya Waktu Siang dan MalamRevolusi bumi berada pada daerah yang terletak di titik terjauh bumi dengan matahari apotema atau sebaliknya, yaitu di titik terdekat bumi dengan matahari hipotema. Hal ini mengakibatkan negara - negara belahan bumi di bagian utara dan selatan, memiliki lama waktu siang dan malam yang dekat kutub, perbedaan lama waktu siang dan malam bisa diamati secara lebih jelas. Waktu siang akan lebih singkat dari waktu malam, ketika musim dingin, sedangkan waktu siang akan lebih lama dari waktu malam terjadi pada musim Semu Tahunan MatahariGerak semu tahunan matahari adalah pergeseran gerak posisi matahari ke arah belahan bumi utara dan ke belahan bumi selatan. Sebenarnya matahari tidak bergerak, hal itu akibat sumbu rotasi bumi tidak tegak lurus, melainkan dengan sumbu rotasi yang Perubahan MusimMusim sejatinya akan selalu berganti sepanjang tahun, hal ini diakibatkan karena peristiwa berputarnya Bumi mengelilingi Matahari yang disebut revolusi Bumi. Musim terbagi empat, yakni musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim sendiri merupakan negara yang letaknya berada di khatulistiwa, sehingga negara Indonesia hanya mempunyai musim panas dan musim musim bagian bumi utara • Musim semi 21 Maret - 21 Juni • Musim panas 21 Juni - 23 September • Musim gugur 23 September - 22 Desember • Musim dingin 22 Desember - 21 MaretPembagian musim bagian bumi selatan • Musim semi 23 September - 22 Desember • Musim panas 22 Desember - 21 Maret• Musim gugur 21 Maret - 22 Juni• Musim dingin 21 Juni - 23 SeptemberTahun KabisatDalam 1 tahun biasanya akan digenapkan menjadi 365 hari. Adanya pembulatan tersebut kemudian digenapkan menjadi 1 pada setiap tahun kabisat hanya ada empat tahun sekali. Ini merupakan hasil pembulatan 1/4 hari selama empat tahun. Pada tahun biasanya, jumlah hari pada bulan Februari hanyalah 28 hari, sedangkan dalam tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari menjadi 29 Penampakan Rasi BintangRasi bintang merupakan susunan dari bintang - bintang yang membentuk pola-pola tertentu. Jika kita amati, bintang-bintang tampak berdekatan, namun sebenarnya letak antar bintang tidaklah berada pada lokasi yang berdekatan, melainkan sangat bumi mengakibatkan susunan bintang tampak berubah-ubah, Hal ini bisa kita lihat ketika, bumi berada di sebelah timur matahari, bintang-bintang yang bisa kita lihat hanyalah bintang yang berada di sebelah ketika bumi berada di sebelah utara matahari, maka bintang-bintang yang bisa dilihat hanya yang berada di sebelah utara saja. Adanya perubahan rasi bintang, kemudian ditandai sebagai zodiak Aquarius, Gemini, Leo, Pisces, dan lain-lainNah, itu tadi penjelasan mengenai peristiwa berputarnya Bumi mengelilingi Matahari yang disebut revolusi Bumi beserta dampaknya. Detikers sekarang udah gak bingung lagi kan? Simak Video "Prediksi Ilmuwan Terjadinya Bintang Telan Bumi" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Assalaamualaikum Ustadz, Baru-baru ini saya mendapat artikel dr seorang teman tentang bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi. Adapun dalil2 yang digunakan adalah QS Al-Baqoroh : 258, QS Al-An'am : 78, QS Al-Kahfi : 17, QS Al-Anbiya : 33, QS Al-A'raf : 54, QS Az-Zumar : 5, QS Asy Syams : 1-2, QS Yaasiin : 37-40, dan juga HR.
Ilustrasi. Kredit Playbuzz Info Astronomy - Seperti yang kita tahu, planet-planet di tata surya, termasuk Bumi kita, mengalami dua gerakan di alam semesta, yakni rotasi dan revolusi. Rotasi merupakan perputaran planet pada porosnya, sementara revolusi adalah perputaran mengelilingi Matahari. Tapi, mengapa planet-planet mengitari Matahari? Adakah bukti-buktinya? Alasan ilmiah yang mendasar tentang mengapa planet-planet mengelilingi Matahari adalah karena gravitasi Matahari yang membuat keseluruh planet tetap berada dalam orbitnya. Sama kasusnya seperti Bulan yang mengorbit Bumi karena tarikan gravitasi Bumi, dan Bumi mengorbit Matahari karena tarikan gravitasi Matahari. Lalu, mengapa kemudian planet-planet ini melakukan gerak revolusi dalam jalur orbit yang berbentuk elips, bukan bergerak lurus? Hal ini terjadi karena planet-planet memiliki kecepatan dalam arah yang tegak lurus terhadap kekuatan tarikan Matahari. Dengan kata lain, Matahari menarik planet-planet dengan gaya gravitasinya, namun di sisi lain planet-planet juga memiliki gaya gravitasi yang sama. Hasil dari gaya tarik menarik di antara keduanya ini pun membuat ada gaya lain yang dikenal sebagai gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Gaya sentripetal sendiri merupakan sebuah gaya yang membuat objek langit untuk bergerak melingkar mengitari pusat revolusi, sementara itu gaya sentrifugal merupakan semacam lawan dari gaya sentripetal, yakni gaya yang menjauhi pusat putaran. Jika tidak ada Matahari, maka planet-planet akan melakukan perjalanan lurus tanpa arah. Namun, gravitasi Matahari mengubah jalurnya, menyebabkannya mengelilingi Matahari, dalam bentuk yang hampir melingkar sempurna alias elips. Dari Mana Asalnya Gravitasi? Sebentar, memangnya gravitasi itu ada? Bukannya cuma hoaks? Dasar antek elit global!!1!11! Gravitasi, dalam bahasa sederhananya, adalah sebutan untuk gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta, seperti halnya Matahari yang saling tarik-menarik dengan planet-planet di tata surya kita ini. Gravitasi bisa timbul karena alam semesta bukanlah ruang yang benar-benar kosong, melainkan berisi partikel dan benda langit yang sangat banyak jumlahnya, bahkan mungkin tidak terhitung. Setiap partikel dan benda langit itu, kecuali partikel foton, memiliki apa yang disebut massa. Dengan begitu, interaksi di antara partikel bermassa satu sama lain disebutlah sebagai gaya gravitasi. Sudah mudeng, kan??? Massa juga diketahui berbanding lurus dengan gravitasi. Semakin besar massa sebuah partikel atau benda langit, maka semakin besar gravitasinya. Itulah mengapa Matahari kita sanggup menundukkan planet-planet dan bahkan benda-benda kecil lain di tata surya; sebab massanya lebih besar daripada anggota tata surya lainnya. Apa Bukti Planet-planet Mengelilingi Matahari? Di zaman modern ini, seluruh penjelasan sains mengatakan bahwa sistem tata surya kita adalah heliosentris, yakni Matahari sebagai pusat peredarannya. Tapi bagaimana kita tahu? Adakah bukti-buktinya? Dalam sains, klaim besar harus memiliki bukti yang besar pula, begitupun bukti untuk heliosentris. Mari kita naik mesin waktu dulu untuk kembali ke sekitar tahun 230 SM. Pada saat itu, filsuf Yunani Aristarchus menghitung seberapa besar ukuran Bumi. Ia juga membuat perkiraan yang baik dan runut mengenai jarak antara Bumi ke Bulan dan ke Matahari. Aristarchus merupakan filsuf yang menyatakan bahwa Bumi berputar pada porosnya dan juga mengorbit pada Matahari. Namun, orang-orang pada masa itu tidak menyukai dan tidak percaya dengan gagasan ini. Mereka justru memilih pendapat fisuf lain, yaitu Aristoteles, yang mengatakan bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta. Hemm, sombong betul manusia kala itu ya. Aristoteles mengatakan bahwa, Bulan, Matahari, planet-planet dan juga bintang-bintang mengelilingi Bumi dengan kecepatan berbeda-beda. Pada masa kegelapan itu, orang-orang mempercayai gagasan Aristoteles selama kurun waktu yang panjang, hingga pada akhirnya sebuah teleskop ditemukan pada awal abad ke-17, dan Aristarchus terbukti benar. Venus dalam fase Sabit diamati lewat teleskop modern. Kredit Teleskop pertama tersebut datang pada tahun 1610 M. Adalah Galileo Galilei, yang mengarahkan teleskop barunya menuju planet Venus. Kala itu, Galileo melihat bahwa planet Venus memiliki fase seperti Bulan. Lalu, apa menariknya Venus yang memiliki fase seperti Bulan? Nah, jadi, adanya fase pada planet Venus ini merupakan sebuah bukti. Fase Venus hanya bisa terjadi jika Venus memiliki orbit yang lebih dekat ke Matahari daripada orbit Bumi di tata surya. Atau dengan kata lain, Venus dan Bumi haruslah mengelilingi Matahari. Sebab bila Venus dan benda-benda langit lain di tata surya yang mengelilingi Bumi, maka seharusnya Venus muncul dengan fase penuh, bukannya sabit. Dengan teleskop yang lebih baik beberapa tahun hingga abad kemudian, para astronom mulai mencari bukti lain dari Bumi yang memang berevolusi terhadap Matahari paralaks bintang. Apa itu paralaks? Orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari sangatlah besar, berdiameter sekitar 300 juta kilometer. Jadi, jika kita mengukur posisi sebuah bintang di langit, dan kemudian mengukurnya lagi enam bulan kemudian, posisi bintang tersebut akan bergeser sedikit relatif terhadap bintang latar belakang yang lebih jauh. Adanya paralaks bintang membuktikan bahwa Bumi sebenarnya tidak diam, Bumi bergerak dalam orbit untuk mengelilingi Matahari. Paralaks bintang pertama diukur pada tahun 1838 M oleh seorang astronom asal Jerman, Friedrich Wilhelm Bessel. Ia dengan cermat berhasil mengukur paralaks bintang 61 Cygni. Paralax bintang yang membuat posisi bintang berubah karena Bumi berevolusi. Kredit Discover Magazine Bukti terakhir adalah, bayangkan kamu sedang berdiri diam di tengah hujan yang airnya turun dengan gerak lurus. Untuk menjaga tubuhmu tetap kering, kamu membuka payung. Tapi, ketika kamu mulai berjalan, kamu pasti perlu memiringkan payung ke "arah" hujan, meskipun sebenarnya air hujan turun lurus ke bawah. Semakin cepat kamu berjalan, semakin besar kemiringannya. Nah, saat Bumi mengorbit Matahari, kita bisa mendeteksi "kemiringan" cahaya bintang yang kita lihat. Astronom Inggris James Bradley menemukan fenomena ini pada tahun 1725 secara tidak sengaja saat dia sedang mencari paralaks bintang. Penyimpangan cahaya bintang ini adalah akibat dari cahaya yang memiliki kecepatan yang terbatas serta adanya gerak Bumi mengelilingi Matahari. Jadi, itulah mengapa planet-planet bisa mengelilingi Matahari, beserta dengan bukti-buktinya. Sumber WIRED Science, Cornell University.